Rabu, 27 Juni 2012

Manajemen Input, Proses, dan Output PAUD


BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen Input, Proses, dan Output PAUD

A.      Manajemen Input Anak Didik
Sekolah yang memiliki input manajemen yang memadai untuk menjalankan roda sekolah. Kepala sekolah dalam mengatur dan mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen. Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala sekolah mengelola sekolanya dengan efektif. Input manajemen yang dimaksud meliputi; tugas yang jelas, rencana yang rinci dan sitematis, program yang mendukung bagi pelaksanaan rencana, ketentuan-ketentuan (aturan main) yang jelas sebagai panutan bagi warga sekolahnya untuk bertindak, dan adanya sistem pengendalian mutu yang efektif dan efisien untuk meyakinkan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai. Dapat di simpulkan bahwa Input Pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Sesuatu yang dimaksud berupa sumberdaya dan perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsungnya proses, misalnya ketenagaan, kurikulum, peserta didik, biaya, organisasi, administrasi, peranserta masyarakat, kultur sekolah dan sub komponen, regulasi, sarana dan prasarana.
Input dalam kelembagaan mencangkup banyak hal. Beberapa diantaranya input kurikulum, input sarana prasarana, input anak didik, dan lain sebagainya. tetapi manajemen input yang akan dibahas disini dibatasi pada manajemen input anak didik.
Pembahasan secara khusus dan eksplisit tentang manajemen input dipandang penting karena manajemen dibidang inisangat menentukan perkembangan atau majunya sebuah lembaga PAUD. Artinya lembaga PAUD dikatakan berkembang dan maju jika mendapatkan input anak didik yang kuota yang telah ditentukan. Dengan kata lain besar kecilnya sebuah lembaga PAUD diukur dari seberapa besar jumlah orang tua dan masyarakat yang mempercayakan anak-anak mereka kepada lembaga yang bersangkutan.
Memang, tolak ukur ini ditinjau secara kuantitas atau sedikit banyaknya anak didik, bukan secara kualitas. Tetapi kualitas di lingkungan PAUD pada dasarnya mencerminkan kualitas lembaga PAUD tersebut. Logika sederhananya, jika memang lembaga PAUD yang bersangkutan tidak berkualitas, hampir bisa dipastikan tidak ada orang tua yang mempercayakan anak kandungnya pada lembaga itu. Sebaliknya jika lembaga PAUD tersebut berkualitas sangat baik hampir dipastikan  bahwa orang tua dan masyarakat orang sekitar akan mempercayai anak kandung mereka kepada lembaga PAUD tersebut.
1.        Penerimaan Calon Anak Didik Baru
Setiap tahun semua lembaga pendidikan tanpa terkecuali lembaga PAUD selalu mempunyai hajat besar yakni penerimaan siswa baru atau penerimaan calon anak didik baru. Disisi lain semua orang tua yang mempunyai anak usia dini juga sibuk mencari lembaga pendidikan yang sesuai dengan harapannya. Dengan demikian terjadi kondisi yang saling melengkapi antara program pendidikan dengan kebutuhan orang tua yakni mensekolahkan anak-anak nya. Banyaknya lembaga pendidikan membuat seperti kompetensi yang membawa dampak pada motivasi secara internal ditubuh masing-masing lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Dalam konteks kompetensi mendapatkan input calon anak didik yang terbaik inilah yang diperlukan manajemen input yan efektif dan efesien. Tanpa adanya pola manajemen input yang baik, maka lembaga PAUD akan kesulitan memenuhi kuota minimal jumlah anak didik yang dicanangkan bahkan akan memenuhi kendala besar dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak didik.
Secara sederhana, manajemen input anak didik PAUD meliputi tiga hal yakni:
a.    Pendaftaran
Setiap calon anak didik yang masuk kelembga pendidikan pasti melewati proses yang disebut dengan pendaftaran. Dalam pendaftaran inilah identitas calon anak didik dapat diketahui dengan jelas. Selanjutnya identitas diri tersebut akan menjadi pertimbangan diterima atau tidaknya calon anak didik yang brsangkutan. Biasanya faktor utama diterimanya atau tidaknya adalah faktor usia.
b.    Tes wawancara secara sederhana
Hal ini sangat jarang dilakukan kecuali wawancara yang sifatnya menjadi karakter anak. Misalnya berat dan tingginya berapa, kesukaan atau hobinya apa, kalau menangis biasanya mengatasinya bagaimana, dan lain sebagainya. tentu ketika wawancara didampingi orang tuanya karna justru orangtualah yang menjawab sebagian besar pertanyaan penyeleksi. Tetapi hasil wawancara ini sangat kecil dipertimbangkan diterimanya atau tidaknya anak tersebut.
c.    Pembiayaan atau admnistrasi
Setelah anak didik dinyatakan diterimamaka proses selanjunya adalahpenyelesaian administrasi. Biasanya persoalan pokok dalam hal ini adalah pelunasan pembayaran pendidikan. Setiap calon anak didik baru dikenai sejumlah biaya untuk pengadaan seragam anak, sumbangan pengembangan kelembagaan, dan biaya pendidikan.
1.        Seleksi
Bagi lembaga PAUD yang telah maju dan bekembang, ketika penerimaan siswa baru pasti dibanjiri calon anak didik yan diantar oleh orang tuanya. Maka dari itu proses seleksi dilaksanakan. Walau demikian sebagaimana disebutkan bahwa lembaga PAUD tidak boleh menoak anak berkebutuhan khusus, autis, atau cacat mental. Sebab hingga saat ini belum ada sekolah luar biasa untuk anak usia dini (SLB PAUD).
Ada dua yang menjadi pilihan bagaimana proses seleksi dilakukan agar tidak banyak menolak calon anak didik yaitu :
1.         Proses seleksi berdasarkan usia kronologis dan usia mental. Artinya, lembaga PAUD harus benar-benar menaati peraturan pada usia berapa anak boleh masuk di TK/RA, KB maupun TPA. Disamping itu, seleksi juga harus diperhatikan faktor usia mental. Artinya walaupun anak berumur 4 tahun, tetapi secara mental masih terlalu kekanak-kanakan maka sebaiknya penerimaan ditunda tahun depan atau jika lembaga tersebut membuka kelas KB maka ia boleh masuk pada kelas KB. Dengan demikian usia mental membawa dua pilihan yaitu ditunda penerimaannya pada tahun depan atau masuk pada kelas dibawahnya.
2.         Melakukan pengembangan atau perluasan kelembagaan. Tetapi jika ini terlalu jauh bisa membuka kelas baru dan menambah jumlah tenaga kependidikan.
B.       Manajemen Proses
Manajemen proses adalah pengelolaan pendidikan yang mencangkup segala aspek pembelajaran. Dengan demikian manajemen proses adalah pengelolaan bagaimana caranya agar proses pembelajaran dilembaga PAUD dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efesien. Karena proses pembelajaran di PAUD adalah syarat dengan permainan edukatif, maka sebagian besar proses pendidikan juga harus dengan permainan.
Dalam berbagai penelitian disebutkan bahwa anak belajar dengan bermain. Inilah sebabnya banyak lembaga PAUD yang menggunakan selogan “belajar seraya bermain”.fungsi manajemen proses adalah mengelola agar anak didik dapat bermain atau belajar dengan teratur, penuh semangat dan rasa riang. Sebab dengan bermainlah anak-anak hidup bahagia dan menjadi cerdas karenanya.
Hingga saat ini hampir semua lembaga PAUD telah menyadari arti akan pentingnya bermain bagi anak. Tetapi bagi orang tua sepertinya bermain masih dipandang sebelah mata. Oleh karena itu jika lembaga PAUD berharap anak didiknya tumbuh kembang dengan cedas maka salah satu caranya adalah menguatkan keluarga (orang tua) terutama arti pentingnya bermain bagi anak-anak mereka. Sebab secara tidak langsung rumah adalah “sekolah” pertama dan utama bagi anak-anak. Alasannya waktu belajar melalui bermain jauh lebih banyak dirumah dari pada dilembaga PAUD. Oleh karena itu jika anak-anak di PAUD diajarkan berbagai bentuk permainan, maka dirumahlah anak-anak mempraktikkannya ulang dan mengembangkan permainan yang diperoleh disekolah PAUD tersebut.
Nah kondisi belajar melalui bermain yang demikian itu tidak akan terjadi jika orang tua tidak mempunyai pandangan yang sama dengan sekolah (PAUD) mengenai arti pentingnya bermain bagi anak. Dalam hal ini lembaga PAUD harus menyosialisasikan program bermain untuk anak kepada orang tua. Salah satu bentukya yaitu dengan cara mengadakan pengajian rutin setiap bulan yang dihadiri oleh masyrakat sekitar, wali siswa, dan guru-guru PAUD. Kegiatan semacam ini merupakan bagian dari manajemen proses dalam kelembagaan PAUD.
Proses Pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input, sedangkan sesuatu dari hasil proses disebut output. Dalam pendidikan (tingkat sekolah) proses yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar, dan proses monitoring dan evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar mengajar memiliki tingkat kepentingan tinggi dibandingkan dengan proses-proses yang lain.

C.      Manajemen Output
Output adalah dampak dari sebua proses. Dengan kata lain jika proses baik maka dipastikan hasil outputnya juga baik. Demikian pula sebaliknya jika proses tidak baik maka outputnya tidak baik. Karena outputhanya sebatas dampak atau akibat sebuah proses. Hal ini bekaitan dengan sistem evaluasi yang dilaksanakan lembaga PAUD yang bersangkutan. Sebab hanya dengan evaluasilah akan ditemukan tolak ukur keberhasilan yang jelas mengenai capaian tumbuh kembang anak.
Didalam evaluasi proses pembelajaran PAUD akan ditemukan sejumlah gambaran atau sajian informasi lengkap tentang perubahan aspek perkembangan anak didik setelah melalui serangkaian proses pembelajaran yang sangat panjang. Evaluasi biasanya dilakukan setelah pelaksanaan program pembelajaran yang disebut SKH. Dari sinilah dapat diketahui bagaimana para guru melakukan identifikasi langsung berbagai keberhasilan anak ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.
Biasanya evaluasi pencatatan didalam SKH hingga ilustrasi dalam bentuk tabel sebagaimana dijelaskan diatas dilakukan setiap minggu sekali. Tetapi pencatatan SKH tetap dilakukan setiap hari. Kemudian catatan dalam SKH akan menjadi data awal setiap aktivitas pembelajaran berikutnya. Dengan demikian setiap anak akan mendapatkan aktivitas pebelajaran yang sesuai dengan tumbuh kembangnya.
Proses evaluasi hingga menghasilkan gambaran hasil output anak didik memang sangat rumit. Tetapi justru dengan kerumitan itulah tumbuh kembang anak secara lengkap dan utuh dapat diketahui dengan jelas.
Manajemen output adalah rekapitulasi hasil evaluasi dari hari ke hari minggu ke minggu, bulan ke bulan, semester dan semester, tahun ke tahun.semua data evaluasi disusun secara sistematis sehingga pola perkembangan anak dapat dilihat secara sistematis dari hari ke hari hingga tahun ke tahun.
Output Pendidikan sebagai sistem seharusnya menghasilkan output yang dapat dijamin kepastiannya. Output sekolah pada umumnya adalah merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses/perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya, efektifitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan kerja, dan moral kerjanya. Oleh karena demikian dapat disimpulkan bahwa output sekolah yang diharapkan adalah prestasi sekolah yang dihasilkan oleh proses pembelajaran dan manajemen di sekolah.
 

Senin, 11 Juni 2012

"Gundah Hati"

ketika aku MARAH bukan berti aku PEMARAH
melainkan hatiku telah TERLUKA

ketika aku CUEK bukan berarti aku SOMBONG
melainkan aku sedang menahan LUKA

ketika aku SEDIH bukan berti aku LEMAH
melainkan aku sedang KECEWA

ketika aku terlihat BAHAGIA bukan brti aku tidak sedang SEDIH
aku hanya tidak ingin terlihat lemah aku hanya ingin diMENGERTI

"Laporan Asesmen"


LAPORAN
ASESSMEN
DIAGNOSTIK ANAK BERMASALAH I
Dosen: Ratnasasrtika. A, S.Psi, M.Si Psi
DISUSUN OLEH :
EVY NOVITA (081610211)
EVI MULYANI (091610616)
KAMALIA (091610087)
RINA SAFITRI (091610334)
SELVIANI (081610262)

PROGRAM STUDI PG-PAUD
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2011
No
Tanggal
Pemeriksaan Asesmen
Hasil
Petugas
1
16-01-2011
OBSERVASI
Bisa dilihat dilaporan
-          Evy Novita
-          Selviani
2
18-01-2011
WAWANCARA I
Bisa dilihat dilaporan
-          Kamalia
-          Evi Mulyani
-          Rina
3
24-01-2011
ANALISIS
Bisa dilihat dilaporan
-          Evy Novita
-          Evi Mulyani





LEMBAR KERJA ASESMEN

ASESSMENT RECORD
                                                                                                Nomor AS      : I        
                                                                                                Tanggal          : 19 Januari 2011                                            
I.       Identitas Diri                   
Nama Lengkap                  : Sandy Andi Saputra
Nama Panggilan                : Sandy
Tempat Tanggal Lahir       : Pontianak, 8 April 2003
Jenis kelamin                     :      x      Laki-laki            Perempuan            Lain-lain
Agama                               : Islam
Anak Ke                            : 3 dari 4 bersaudara. Hidup 4 orang 0 mati
Perkawinan Ke                  : 1. Usia Ibu melahirkan 23 tahun
Alamat Asal                      : Jl.H.Rais Ar-Rahman. Gg Selamat 1, no 57
Telepon/mobile                  : 0561-774767

II.    Identitas Orang Tua

Ayah
Ibu
Nama
Heriansyah
Nurhayati
Umur
37 tahun
32 tahun
Pendidikan
SMP
SMEA
Pekerjaan
Buruh tukang
Rumah tangga
Agama
Islam
Islam
Anak Ke
1 dari 5 bersaudara
4 dari 6 bersaudara
Suku
Melayu
Melayu
Alamat
Gg selamat I, no 57
Gg selamat I, no 57



III. Pokok Permasalahan
Disaat ibu sandy mengandung, ibu sandy tidak mengetahui bahwa dirinya sedang mengandung. Ibu sandi tau setelah kandungannya sudah memasuki 3 bulan. Waktu dia tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengandung, ibu sandi masih memakai KB suntik. Selama mengandung ibu sandy sering kesakitan dan kondisinyapun lemah. Walaupun demikian ibu sandy dapat melahirkan dengan proses persalinan yang normal. Kondisi sandy saat lahirpun normal dan tidak mengalami sakit apa pun. Namun setelah beranjak 3 tahun, sandy sering terjatuh. Dan yang paling parah, saat sandi terjatuh diproslen dan kepalanya terbentur dan mengeluarkan darah. Kejadian ini terjadi beberapa kali. saat umur 5 tahun, ibunya mendaftarkan sandy les private, selama 1 tahun les, ternyata sandy belum juga bisa membaca. Dan guru les sandy pun sudah merasa tidak mampu menangani sandy dan menyerahkan kembali kepada orang tua sandy. Ibu sandy pun sudah berupaya mengajarkan sendiri dirumah namun sandy tetap saja tidak bisa membaca. Bahkan saat sandy sekolah, sandy tidak naik kelas dikarenakan sandy tidak bisa membaca dan sandy sangat sulit mengingat pelajaran yang baru disampaikan oleh guru. Sandy sering mengeluh sakit kepala dan terkadang mimisan saat belajar. Lalu ibunya memeriksakan sandy kedokter ternyata sandy mengalami gangguan pada otak kirinya.
IV. Ikhtisar Keluarga
Orang tua dari pak Heriansyah Orang tua dari Ibu Nurhayati       
 


 Pak Heriansyah                                                    Ibu Nurhayati
 


                                                     
                                                      Subjek

Keterangan :         Laki-laki (L)
        Perempuan (P)
(termasuk penyakit/kelainan pada keluarga)
Saudara kandung:
Cacat fisik ___ orang                                          Bisu/tuli ___ orang
Buta ___ orang                                                    Lemah Mental ___ orang
Kelainan Tingkah laku ___ orang

Adakah keluarga dari ibu ada yang cacat?
Tidak                                                                    Ada,___orang. Jenis Cacat: __


Hubungan pertalian darah antara bapa dan ibu:
Sepupu                                                                 Ada hubungan tapi jauh
Misan                                                             x     Tidak ada hubungan
Keponakan

V.    Riwayat Kesehatan

1.   Riwayat kehamilan
Jatuh :          Tidak                   Ya, Kapan? ____
Sakit :           Tidak           x      Ya, Kapan? Ibu sandy mengalami sakit perut dan kondisi yang lemah selama kehamilan.
                       Kencing manis                    Ginjal
                       Hipertensi                            Lain-lain

2.   Riwayat persalinan

 Kurang Bulan        x     Cukup Bulan                   Lebih Bulan

3.   Cara lahir
 Spontan             Dipacu                     Operasi                        Vakum/Foorse
4.   Letak janin
Kepala                           Bokong                             Lintang

5.   Keadaan bayi saat lahir
     Afiksi                            Kejang                              Panas Tinggi
    Biru-biru                       Koma
Berat badan lahir 3,6 gram, panjang 50 cm.

6.   Waktu bayi/anak:
 Kelainan Jantung                                       Tidak sadar
  Kejang tanpa panas                                  Kejang Demam
  Jatuh : Saat umur 3 tahun sandy sering jatuh dan terbentur didinding serta pernah mengeluarkan darah dari kepalanya.

7.   Riwayat makanan
Asi, dan makanan tambahan seperti dengan Promina seteh itu SGM susu kacang hijau trus susunya SGM kalau sudah besar gini sekali-kali saja dia minum susu


8.   Riwayat perkembangan
Dari bayi hingga 3 tahun perkembangan sandy baik, tapi semenjak kejadian terjatuh dan terbentur kepalanya itu hingga sampai berdarah, semenjak itulah perkembangannya mulai tidak membaik, sandy sangat sulit mengingat sesuatu.

9.   Riwayat vaksinasi
BCG: +/-                DPT: 1 kali                                    Polio: 1 kali
Campak/MMR: 1 kali                  Hepatitis B: 1 kali
Ulangan Vaksinasi:___


WAWANCARA MENDALAM
(Analisa data)
Tanggal : 18 Januari 2011
Petugas : Evi Mulyani, Kamalia dan Rina
Disaat kehamilannya berusia 3 bulan ibu ini baru mengetahui bahwa dirinya dalam keadaan hamil padahal pada waktu itu ia masih menggunakan KB suntik. Setelah mengetahui bahwa dirnya hamil ibu pun memberhentikan KB nya ada efek yang ia rasakan semasa hamilnya ia merasakan sakit diperut dan kondisi tubuhnya lemah. Walaupun sakit dan dengan kondisi yang lemah kandungan ibu ini cukup bulan dan dengan proses persalinan yang normal dengan berat anak tersebut 3,6 kg dan panjang 50 cm. setelah anak ini usia 3 tahun ia sering jatuh dan kepalanya pernah terbentur di porslen dan megeluarkan darah. Tidak hanya itu kepalanya juga pernah terbentur di WC dan di dinding saat bermain.akan tetapi ibunya tidak membawa anaknya kedokter untuk diperiksa. Dia hanya melakukan pengobatan sendiri dengan menggunakan alkohol. Setelah anak ini berusia 5 tahun ibunya mendaftarkan sandy dalm les private untuk belajar membaca dan menulis. Namun selama 1 tahun sandy belum juga bisa membaca dan mengingat pelajaran yang baru disampaikan oleh gurunya dengan 1 kalimat. Dalam hal contoh saat di perintahkan untuk menulis nama panjangnya, sandy tidak bisa yang hanya ditulisnya nama depannya. Gurulesnya sdah tidak mampu menangani anak tersebut dan menyerahkan kembali kepada orang tuanya. Lalu ibunya pun berupaya mengajarkan sendiri dirumah namun saat ibunya mengajarkannya sandy memang susah mengingat apa yang baru disampaikan ibunya, sandy juga susah membedakan huruf serta sulit sekali untuk mengeja tulisan. Setelah berusia ±6 tahun ibunya mendaftarkan anaknya kesekolah dasar di SDN 22 pontianak, setelah beberapa bulan belajar disekolah anak tersebut tetap tidak ada perkembangan dan sandy sering mengeluh pusing serta sampai mengeluarkan darah dari hidung (mimisan), lalu ibunya berinisiatif untuk memeriksakan sandy ke dokter. Dokter tersebut mengatakan bahwa untuk mengetahui gangguan pada anak ini perlu dilakukan ronsen. Dan dokter member surat rujukan ke RS. ANTONIUS . setelah dironsen ibunya memperlihatkan hasil ronsen tersebut kepada dokter Ibnu di RS. SUDARSO. Dokter ini mengatakan bahwa sandy mengalami gangguan pada otak irinya. Dokter juga mengatakan bahwa anak ini tidak boleh dipaksakan untuk belajar akibatnya akan mengalami muntah dan berkeringat dingin serta akan mengeluarkan darah dari dalam hidung (mimisan). Dalam aktivitas andi, dia selayaknya anak-anak normal lainnya. Begitu juga hubungannya dengan ibu, ayah, dan saudara-saudaranya tak ada masalah. Dan interaksinya disekolah juga bagus hanya saja jika didalam kelas dia sulit sekali untuk menangkap pelajaran.


LEMBAR OBSERVASI

Kunjungan Ke             : I
Tanggal                       : 16 Januari 2001
Observer                      : Selviani Dan Evy Novita

1.   Ekspresi Anak                                : anak terlihat cemas
2.   Responsivitas Anak                                    : kurang dalam merespon
3.   Kontak Mata                                  : sering
4.   Komunikasi                                   
a.    Verbal                                        : tidak jelas dalam berkata
b.   Non Verbal                                : sandy terlihat kaku
5.   Interaksi Sosial                               : baik
6.   Konsentrasi                                     : sandy kurang dalam konsentrasi
7.   Aktivitas Anak                               : aktif dan sering bermain bersama teman sebayanya
8.   Kemampuan Motorik Halus           : baik
9.   Kemampuan Motorik Kasar           : baik



Retting scale
Nama anak                : Sandy Andi Saputra
Umur                          : 7 TAHUN
Tempat tgl Lahir       : Pontianak, 8 April 2003
Observer                    : EVY NOVITA DAN SELVIANI
Waktu                        : 16.30-17.00
Tempat                       : Masjid AL-Falah (Pulang dari TPA)       


No
Komponen
Nilai
0
1
2
3
4
1
Sulit menulis nama sendiri



ü   

2
Sulit mengingat



ü   

3
Sulit membedakan huruf


ü   


4
Lambat dalm bertutur


ü   


5
Membaca terbalik



ü   

6
Tidak suka membaca



ü   

7
Tidak bisa mengeja



ü   

8
Tidak bisa membaca



ü   





Keterangan:
0 = tidak pernah
1 = pernah
2 = kadang-kadang
3 = sering
4 = sangat sering



OBSERVASI
(Analisi Data)
Sandy mengalami kesulitan disaat menuliskan namanya sendiri, dia hanya bisa menulis nama depannya saja sedangkan nama lengkapnya sandi tidak bisa. Sandi juga sangat susuah mengingat, saat ditanya nama sekolahnya sandi tidak tahu, kemudian ada salah satu temannya mengingatkan sandi, barulah sandi ingat nama sekolahnya. Namun setelah beberapa lama, ditanya kembali nama sekolahnya ternyata sandy lupa lagi. Sandi juga sangat sulit membedakan huruf, sehingga sandi sering membaca terbalik. Bukan hanya beberapa huruf bahkan semua huruf sandi tidak bisa. Sandi bahakan lambat bertutur, sehigga sulit untuk dipahami. Saat ditanya apakah dia suka membaca, sandy menggelengkan kepala, sangat terlihat sekali disaat disuruh menghitung sandy sangat antusias, tetapi disaat disuruh membaca sandi terlihat tidak senang bahkan sandi telihat cemas. Saat disuruh mengeja, sandi mengalami kesulitan, bahkan saat disuruh membaca sandi sama sekali tidak bisa.



INTERPRETASI WAWANCARA DAN OBSERVASI
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diperoleh data bahwa anak ini sulit untuk menulis namanya sendiri, hal ini telihat disaat observasi dimana sandy hanya bisa menulis nama depannya saja, sedangkan menulis nama panjangnya sandy tidak bisa, dan ini juga dibenarkan oleh ibu sandy yang mengatakan bahwa sandy mengalami kesulitan untuk menulis namanya sendiri. Bukan hanya itu ibu sandy mengatakan bahwa Sandy juga sulit mengingat pelajaran yang baru disampaikan oleh orang tua maupun oleh gurunya. Ini juga dapat terlihat Disaat kami observasi, kami menanyakan nama sekolahnya dan sandy mengalami kesulitan untuk menjawab, sandy ingat setelah ada temannya yang membantunya. Setelah selesai mengobservasi kami menanyakan kembali nama sekolahnya, dan ternyata sandy sudah lupa lagi akan nama sekolahnya. Sandy juga sangat sulit membedakan huruf dan mengeja, disaat observasi kami memberikan stimulasi berupa angka, abjad, dan kata.
Kesimpulan:
Anak ini mengalami gangguan disleksia yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada otak kirinya oleh karena seringnya dia jatuh dan terbentur pada bagian kepala hingga mengeluarka darah.


  
LAMPIRAN
VERBATIM

Konselor          : maaf ya bu kami mengganggu waktu ibu sebentar
Ibu                   : O… tidak apa-apa
Konselor          : Kami dari  mahasiswa Universitas Muhammadiyah FKIP PG-PAUD                                 ingin mewawancarai ibu tentang anak ibu.
Ibu                   : o….. iya
Konselor          : pertama-tama kami ingin bertanya tentang biodata anak ibu
                          “ nama lengkap sandi siapa ya bu?”
Ibu                   : namanya “Sandy Andi Saputra”
Konselor          : Tempat, tanggal lahir andy dimana bu?
Ibu                   : Pontianak, 28 April 2003
Konselor          : Sandy itu anak keberapa ya bud an dari berapa bersaudara?
Ibu                   : Sandy itu anak ke 3 dari 4 bersaudara
Konselor          : agama islam ya bu
Ibu                   : ya…….
Konselor          : Alamat ibu sekarang dimana bu
Ibu                   : saya tinggal di Jl. H. Rais Ar-Rahman. Gg. Selamat 1 No. 57
Konselor          : Kalau nomor telpon ibu berapa?
Ibu                   : (0561) 774768
Konselor          : Nama suami dan nama lengkap ibu siapa?
Ibu                   : Nama saya Nurhayati dan suami saya Heriansyah
Konselor          : pendidikan ibu dan suami ibu
Ibu                   : saya tamatan SMEA dan suami saya SMP
Konselor          : Umur dan pekerjaan ibu dan suami ibu
Ibu                   : Saya 32 tahun, Ibu rumah tangga dan suami saya 37 tahun, buruh
Konselor          : agama ibu dan suami ibu Islam ya bu
Ibu                   : Iya….
Konselor          : Ibu ini anak keberapa dari berapa saudara?
Ibu                   : Saya anak ke empat(4) dari enam (6) bersaudara
Konselor          : Dan suami Ibu danak keberapa dari berapa bersaudara?
Ibu                   : suami saya anak pertama dari lima bersaudara
Konselor          : Oya bu ebelumnya saya minta maaf atas kelancangan saya untuk bertanya lebih tentang anak serta keluarga ibu
Ibu                   : Tidak masalah kok dek
Konselor          : Disini saya ingin  bertanya ada tidak sih bu keluarga dari ibu yang cacat?
Ibu                   : Tidak ada
Konselor          : Hubungan ibu dan suami apakah ada hubungan pertalian darah?
Ibu                   : Ooo… Tentu tidak ada hubungan apa-apa
Konselor          : Bagaimana dengan riwayat kehamilan ibu,?
Ibu                   : Saat saya mengandung sandy, saya belum mengetahuinya. saya baru mengetahuinya setelah kandungan saya memasuki masa 3 bulan dalam waktu sebelum itu saya masih menggunakan KB suntik.
Konselor          : Bagaimana dengan riwayat persalinannya bu?
Ibu                   : proses persalinan saya normal, dengan cukup bulan paling sebelumnya sama seperti ibu-ibu lain sebelum melahirkan pastinya merasa sakit perut.
Konselor          : bagaimana dengan keadaan bayi setelah dilahirkan?
Ibu                   : Sandy lahir dengan sehat dengan berat badan 3,6 gram dan panjang 50 cm
Konselor          : Bagaimana  dengan riwayat makanannya, ap saja yang dikonsumsi sandy saat masih bayi?
Ibu                   : asi nya sampai 9 bulan trus ditambah dengan Promina seteh itu SGM susu kacang hijau trus susunya SGM kalau sudah besar gini sekali-kali saja dia minum susu
Konselor          : Bagaimana dengan vaksinasi sandy saat bayi BCG± berapa kali bu?
Ibu                   : semuanya pokoknya pernah satu kali
Konselor          : bagaimana proses pertumbuhan sandy saat bayi hingga sekarang?
Ibu                   : proses pertumbuhannya bagus tapi saat sandy berumur 3 tahun sandy itu sering jatuh dan kepalanya pernah terbentur beberapa kali diporslen, di dinding hingga menyebabkan kepalanya sering berdarah.
Konselor          : Bagaimana cara ibu mengobatinya?
Ibu                   : saat itu saya tidak begitu khawatir saya pikir hanya luka biasa dan saya mengobatinya sendiri dengan alkohol
Konselor          : beberapa tahun kemudian ada tidak efek dari kejadian ini bu?
Ibu                   : Ada setelah sandy berumur 5 tahun saya daftar kan sandy dalam les private untuk belajar membaca dan menulis, ternyata dalam 1 tahun sandy belum juga bisa membaca dan mengingat pelajaran yang telah disampaikan dengan 1 kalimat. Contohnya saja pas diperintahkan untuk menulis nama lengkapnya dia tidak bisa yang dia bisa hanya nama pendeknya saja. Langsung guru lesnya menyerahkannya kembali kepada saya.
Konselor          : lalu setelah itu apa ibu mengajarinya dirumah?
Ibu                   : iya…..saya berupaya mengajarinya sendiri dirumah
Konselor          : bagaimana cara ibu mengajari sandy dirumah?
Ibu                   : ya dengan media abjad saya mengajarinya membaca dan menulis tapi tetap saja sandy memang susah untuk mengingat pelajaran yang baru saja disampaikan
Konselor          : walaupun demikian ibu tetap mendaftarkan sandy kesekolah ya bu?
Ibu                   : iya….saya tetap mendaftarkannya disekolah SDN 22 pontianak.
Konselor          : Terus bagaimana dengan perkembangannya disekolah?
Ibu                   : juga tetap tidak ada perkembangan, malah sandy sering mengeluh pusing serta mimisan. Lalu saya berinisiatif membawa sandy kedokter.
Konselor          : Apa yang dikatakan dokter bu?
Ibu                   : dokter bilang kalau ingin tahu apa ada gangguan, sandy mesti dironsen dan dokter memberikan surat rujukan ke RS. Antonius
Konselor          : apa hasilnya bu?
Ibu                   : tenyata hasil ronsennya mengatakan bahwa sandy mengalami gangguan pada otak kirinya. Terus dokter juga bilang anak ini tidak bisa dipaksakan dalam belajar akibatnya sandy akan muntah, dan bekeringat dingin serta akan mimisan.
Konselor          : Terus bagaimana aktivitas sandy disekolah bu?
Ibu                   : Sandy baik-baik saja disekolah
Konselor          : aktivitas sandy tu dirumah tu seperti apa
Ibu                   : biasa saja dia bagus sama sepupunya sama keluarganya
Konselor          : kalau disekolah bu
Ibu                   : sama juga seperti anak-anak yang lainlah, pokoknya normallah
Konselor          : kalu dalam emosinya bagaimana bu
Ibu                   :Emang sih emosinya tinggi saat dia marah, malah bukunya pun disobeknya kalu saat marah