PENELITIAN
JUDUL : STUDI KASUS ANAK YANG
MALAS MANDI PAGI
MATA
KULIAH : MODIFIKASI TINGKAH LAKU
DOSEN
: RATNASARTIKA A, S. Psi, M. Si, Psi
OLEH :
NAMA : EVI MULYANI
NIM : 091610616
SEMESTER VI C
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
JURUSAN PG-PAUD S1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ketika masih berusia satu
sampai empat bulan, mungkin anak kita masih dengan manis menikmati suasana
mandi. Namun seiring beranjaknya usia, perilaku tersebut berubah. Ada bayi yang
semakin suka mandi bahkan sampai menangis ketika mau diangkat dari air, tetapi
ada juga yang malas mandi bahkan takut air.
Mendapati hal ini, kita
semua tentu menjadi resah. Karena bagaimanapun juga, mandi merupakan aktivitas
yang harus dijalani secara rutin minimal dua kali sehari. Selain untuk menjaga
kesehatan, mandi juga penting agar tubuh selalu bersih dan segar. Biasanya bagi
anak yang malas mandi, ada saja alasan yang selalu dilontarkan.
Sebenarnya mengapa anak
kadang susah diajak mandi? Salah satu fase saat memperlihatkan kekuatannya
sebagai seorang individu adalah menolak untuk mandi. Anak-anak seakan
memperlihatkan kepada semua orang bahwa dia memiliki tubuh sendiri dan berhak
menentukan apakah mau mandi atau tidak. Jika anak Anda berhasil menunda waktu
mandinya dengan mengeluarkan amarah tak terkendali atau mengulur-ulur waktu,
dia akan melakukannya lagi dan lagi.
Sebelum kita menyiasati agar
anak bisa menikmati mandi dengan senang, knda perlu mengetahui terlebih dulu
apa saja kesukaan anak di kala mandi dan apa saja yang membuat dia malas,
bahkan takut mandi. Mungkin anak kita pernah terpeleset saat mandi waktu kecil
hingga masuk ke dalam air, perih terkena sabun, atau tidak suka diguyur
(dikucurkan air langsung dari atas kepala), tidak suka dingin, atau secara
psikis memang tidak suka mandi.
Dengan mengetahui kesukaan
dan ketidaksukaan anak pada acara mandi, Anda dapat meramu kiat-kiat menjadikan
suasana mandi menjadi lebih menyenangkan. Jadi, bagaimana cara yang tepat agar
anak menikmati mandi? Ketika anak bertambah usia, dia akan dapat melakukan
lebih banyak hal sendiri dan tidak selalu mempergunakan waktu mandi untuk
membuktikan kemerdekaannya sebagai seorang pribadi. Dia juga akan mulai
mengerti hal-hal yang berguna di balik kegiatan mandi. Untuk menanggulanginya
sementara, Anda bisa mulai dengan mengurangi ”pertikaian” saat mandi, kecuali
betul-betul perlu.
Mandi setiap hari sebenarnya
belum terlalu diperlukan oleh anak. Jika mandi menjadi sebagian rutinitas sebelum
tidur, anak kita pasti akan menolak juga untuk beranjak ke tempat tidur dan
segala hal yang berhubungan dengannya.
B.
Latar
Belakang Masalah
Seringkali kita jumpai anak yang sangat malas dengan
mandi pagi. Banyak orang tua yang mengeluh jika pada pagi hari untuk menyuruh
anaknya mandi sangatlah susah. Selalu saja anak itu menolak atau
mengulur-ulurkan waktu agar mandinya menjadi siang hari. Terkadang ketika anak
masuk sekolah apalagi pada masuk sekolahnya jam 07.00 pagi. Pastinya orang tua
marah-marah dulu untuk memaksa anaknya mandi.
Subyek yang diteliti ini bernama Riski Maulana ia
duduk dikelas 4 SD ekarang riski berusia 11 tahun. Dia merupakan anak bungsu
dari 2 bersaudara. Pada penelitian saya ini saya mengambil subyek yang sama
yaitu malas untuk mandi pagi. Setiap harinya orang tua si subyek ini selalu
ngomel-ngomel terlebih dahulu karena saat bangun pagi subyek berleha-leha
terlebih dahulu. Terkadang malas mandinya ini membuat si subyek pergi sekolah
tidak mandi pagi. Subyek hanya cuci muka dan gosok gigi.
Dari penelitian ini subyek mengulur-ulurkan waktu
sampai 5 hingga 6 jam jika pada hari libur, jika hari jadwal sekolah subyek
mengulur waktu sampai 1 jam malah subyek terkadang jarang untuk mandi ketika
pergi sekolah. Jika hari miggu atau hari libur si subyek mandi hanya 1 kali.
Karena malas mandinya ini subyek menjadi
malas-malasan untuk melakukan aktivitasnya. Sebagai contoh saat bangun pagi
subyek hanya nongkrong di layar TV sambil baring-baring jika diminta untuk
mandi subyek berkata iya tunggu selesai film ini tapi selesaipun filmnya si
subyek malah mengulur lagi waktu untuk tidak mandi malah terkadang subyek
menolak dengan mentah-mentah. Riski mau mandipun jika ia sudah bosan dengar
ibunya marah-marah. Riski juga mau mandi tergantung pada muodnya
Untuk merubah perilaku yang tidak baik pada anak ini
yang malas mandi yang membuat aktivitasnya terganggu sangatlah butuh proses
dengan waktu yang bertahap. Hal ini berhubungan dengan eksternal shapping
pembentukan respon yang dengan cara mengontrol lingkungan dimana organisme
berada. Dengan menggunakan token economyberdasarkan prinsip conditioning
reinforcement yaitu stimulus yang tidak secara langsung menguatkan tingkah laku
namun stimulus tersebut bisa menjadi penguat jika dipasangkan dengan reinforcer
lain.
C.
Masalah
Dengan latar belakang masalah
tersebut dapat saya simpulkan masalah yang terkait yaitu :
1. Seringnya
tidak mandi
2. Pentingnya
mandi bagi kesehatan
D.
Tujuan
Setelah masalah ditentukan maka
tujuannya yaitu:
1. Agar
subyek rajin mandi setiap hari
2. Agar
subyek mempunyai kesadaran pentingnya mandi bagi kesehatan
E.
Manfaat
1. Dengan
tritment ini dapat menjaga kesehatan anak
2. Anak
dapat menyadari pentingnya mandi pagi
3. Orang
tua juga mengetahui bahwa tidak perlu dengan marah-marah jika perilaku anak
membuat jengkel
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Modifikasi Perilaku
Modifikasi
Perilaku (Behavior Modification) adalah usaha untuk menerapkan
prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip-prinsip psikologi hasil
eksperimen pada manusia. Belajar adalah suatu proses yang mana
perubahan–perubahan yang bersifat relatif permanen terjadi dalam potensi
perilaku sebagai suatu akibat pengalaman. Gangguan perilaku terjadi karena
pengalaman yang salah (faulty learning). Misalnya belajar dengan benar
tentang contoh perilaku yang tidak baik atau belajar dengan salah contoh
perilaku yang baik.
Pandangan behaviorist :
-
Klasik yaitu Modifikasi perilaku
sebagai penggunaan secara sistematik teknik kondisioning pada manusia untuk
menghasilkan perubahan frekuensi perilaku tertentu atau mengontrol lingkungan
perilaku tersebut. Jika teknik kondisioning diterapkan secara ketat, dengan
stimulus, respon dan akibat konsekuensi diharapkan terbentuk perilaku lahiriah
yang diharapkan.
-
Operant yaitu Modifikasi perilaku
akan terbentuk ketika penguat atau pengukuh diberikan berupa reward atau
punishment.
-
Behavior Analist yaitu Modifikasi perilaku
merupakan penerapan dari psikologi eksperimen seperti dalam laboratorium.
Proses, emosi, problema, prosedur, semua diukur. Pengubahan perilaku dilaksanakan
dengan rancangan eksperimen dibuat dengan cermat. Perilaku dihitung secara
cacah untuk mendaparkan data dasar. Variabel bebas dimanipulasi, metode
statistik digunakan untuk melihat perubahan perilaku, pengulangan jika perlu
dilakukan hingga terjadi perubahan perilaku secara jelas.
Pendapat
Lain yaitu menurut Eysenck dan
Wolpe sebagai berikut
Eysenck : Modifikasi Perilaku adalah upaya
mengubah perilaku dan emosi manusia dengan cara yang menguntungkan berdasarkan
teori yang modern dalam prinsip psikologi belajar.
Wolpe
: Penerapan prinsip-prinsip belajar yang telah teruji secara eksperimental untuk mengubah perilaku yang
tidak adaptif, dengan melemahkan atau menghilangkannya dan perilaku adaptif
ditimbulkan atau dikukuhkan
Analisis fungsi untuk mengungkap faktor-faktor yang menyumbang
terjadinya perilaku, yang memelihara perilaku dan tuntutan lingkungan terhadap
klien. yang diperlukan dalam analisis fungsi perubahan perilaku
A (Antecedents) adalah segala hal yang mencetuskan perilaku
yang dipermasalahkan. Misalnya situasi
tertentu, tempat tertentu, atau selagi melakukan aktivitas tertentu.
B (Behavior) adalah segala hal mengenai perilaku yang
dipermaslahkan, frekuensi intensitas dan lamanya perilaku tersebut berjalan.
C (Consequence) adalah akibat–akibat yang diperoleh setelah
perilaku itu terjadi. Memelihara perilaku yag menjadi masalah dengan jalan
memberikan penguat, berupa pujian, perhatian, perasaan lebih tenang, bebas dari
tugas dan lain sebagainya.
B. Pentingnya mandi bagi kesehatan
Mandi juga memiliki peranan penting meningkatkan sistem kekebalan menurut
penelitian terbaru mandi ternyata tidak hanya baik untuk membersihkan tubuh
dari kotoran dan menjauhkan stress, tapi mandi juga memiliki peranan penting
meningkatkan sistem kekebalan, membantu kulit terhindar dari penyakit seperti
eksema dan bahkan menyembuhkan masalah medis serius. Penderita diabetes yang
menghabiskan hanya setengah jam berendam dalam bak air hangat dapat menurunkan
tingkat gula darah sekitar 13 persen. Penelitian terpisah di Jepang menunjukkan
10 menit berendam dalam air hangat dapat memperbaiki kesehatan jantung baik
pria maupun wanita, membantu mereka menjalani test olahraga lebih baik dan
mengurangi rasa sakit.
Berikut ada beberapa petunjuk mandi asyik dan menyehatkan:
-
Bisa mengeluarkan racun : Mandi air hangat sekitar 32-35 derajat Celsius
membuka pori-pori yang dapat membantu mengeluarkan toksin. Mandi air hangat
juga dapat membantu menurunkan tingkat gula darah, menyembuhkan sakit otot dan
membantu menjaga usus besar bekerja dengan baik. Waktu yang dianjurkan selama
10-20 menit saja.
-
Stress : Jika anda
benar-benar mengalami stress, mandi
air dingin akan menjadi jawaban yang tepat. Temperatur yang dianjurkan sekitar
12-18 derajat Celsius. Mandi air dingin sangat baik meredakan ketegangan,
sebaliknya dari air hangat karena mandi air dingin dapat mempersempit darah dan
meningkatkan tingkat gula darah kita.
-
Eksema : Penyakit kulit
tertentu seperti eksema, ruam atau gatal-gatal dengan menambahkan baking soda
ke dalam bak mandi dapat membuat perbedaan besar. Isi air dengan air hangat
kuku, tambahkan kira-kira satu pound baking soda dan aduk sampai rata.
Dianjurkan berendam selama 10-20 menit.
-
Infeksi : Infeksi yeast
seperti sariawan dapat dibantu dengan menambahkan tiga atau empat cuka dari
sari buah apel ke dalam bak mandi. Ini juga baik untuk mengeluarkan racun dari
dalam tubuh karena cuka dapat menyeimbangkan kembali asam. Tambahkan pada air
hangat dan berendam selama 15-20 menit.
-
Flu dan Sakit Kepala : Merendam
kaki dalam air hangat dapat membantu menyembuhkan flu dan sakit kepala dan juga
menyegarkan kembali kaki yang lelah. Masukan air hangat secukupnya dalam bak
sampai menutupi kaki dan pergelangan kaki tambahkan beberapa tetes minyak
seperti lavender, peppermint atau lemon. Setelah selesai basuh dengan air
dingin. Lakukan selama 10-20 menit.
-
Insomnia : Merendam kaki dalam
air dingin sangat baik bagi anda yang memiliki masalah insomnia atau mereka
yang memiliki masalah tidur. Masukan kaki sampai kaki merasa dingin. Pengobatan
ini juga berguna bagi kaki lelah, pendarahan hidung, flu dan sembelit.
-
Sirkulasi : Cobalah
merendam kaki secara bergantian antara air hangat dan air dingin jika anda
mengalami masalah sirkulasi. Mulai dengan merendam kaki selama satu atau dua menit
dalam air hangat, kemudian 30 menit dalam air dingin. Cobalah lakukan selama 15
menit kemudian diselesaikan dengan air dingin.
BAB III
METODELOGI
A.
Subyek
v Nama
: Riski Maulana
v Tanggal
lahir :
23 Juni 2001
v Usia
: 11 tahun
v Jenis
kelamin : Laki-laki
v Status
: Pelajar
v Pendidikan
: SD
v Kelas
:
5 (lima)
v Agama
: Islam
v Hobi
: Main bola
v Tingkah
laku yang dimodifikasi : Malas mandi
B.
Setting
Alokasi
Penelitian ini dilaksanakan dirumah subyek yang
bertempat tinggal di JL. Adisucipto Gg. Belitung 1. Penelitian ini saya lakukan
selama 10 hari pada pagi hari ketika subyek baru bangun tidur. Saya mengambil
video ketika subyek setelah bangun tidur kira-kira jam 06.00. jarak antara saya
dan subyek yaitu 1 sampai 2 meter.
C.
Peralatan
Peralatan yang saya gunakan yaitu hp kamera dan
tidak lupa saya menggunakan token economy yang dimana subyek akan di berikan
sebuah poin bila subyek melakukan apa yang diminta oleh peneliti agar subyek
menjadi terbiasa mandi pagi dengan waktu yang cepat.
Pada dasarnya untuk mengubah perilaku malas mandi
yang dilakukan oleh riski, teknik yang saya gunakan adalah modifikasi dengan
terapi perilaku “Token Economy” token economy dapat diterjemahkan secara bebas
sebagai hasil pendapatan suatu sistem insetif sebagai suatu kerja seseorang
dengan menggunakan asas operan conditioning yang bertujuan untuk mengubah suatu
pola tingkah laku.token economy adalah salah satu penguatan yang bersifat
ekstrinsik, yang menjadikan orang-orang melakukan sesuatu untuk meraih apa yang
diinginkannya. Anak mengumpulkan poin yang semakn hari poin itu semakin banyak
jumlahnya agar anak tidak merasa ketagihan atas hadiah tersebut.
D.
Prosedur
1. Basline
Penelitian ini saya lakukan selama 10 hari,
kebetulan saya meneliti anak ini pada hari libur sekolah. Pada hari pertama
sampai hari kelima saya mengamati subyek setelah bangun pagi, dimana hari
pertama sampai hari kelima saya hanya memvideo subyek pada saat ingin mw mandi.
Disini subyek sangat sulit untuk diminta mandi dalam 5 hari ini anak selalu
dimarahi orang tuanya untuk diminta mandi. Subyek berkata iya tapi yang buat
lama itu banyak hal untuk ia mengulur-ulur waktu. Hari pertama saat ia diminta
orang tuanya mandi subyek malah duduk-duduk disofa sambil menonton TV, sekitar
5 jam dari jam setelah bangun pagi yaitu jam 06.00 dan mandinya baru jam 11.00.
Hari kedua lagi-lagi subyek mengulur-ulurkan waktu dengan termenung saat orang
tuanya meminta subyek mandi subyek mengulur waktu bekisar 6 jam. Hari ketiga
hal yang sama dilakukannya ia juga termenung sambil duduk diteras setelah
bangun tidur, Dia kembali menonton televisi subyek mengulur waktu lagi selama 6
jam . Hari ke empat ia sudah berada ditempat mandi subyek hanya mengodak-odak
air didalam baskom itu mengulurkan waktu 5 jam. Hari kelima subyek kembali
termenung saat ingin mandi, penguluran waktunya yaitu 5,5 jam.
2. Tritment
Setelah peneliti mengamati subyek selama 5 hari,
peneliti langsung mentritment subyek pada hari ke 6 sampai hari ke 10. Prilaku
yang dimodifikasi pada masalah ini menggunakan tritment yaitu token economy
dimana subyek diintruksi agar mau mandi langkah-langkah-langkahnya sebagai
berikut :
ü Hari
pertama berkomunikasi terlebih dahulu dengan subyek menanyakan hal masalah
kenapa subyek sangat sulit untuk mandi dan membuat sebuat permainan dimana jika
anak mau dengan waktu yang lebih cepat 1 jam dari yang pertama maka akan
mendapatkan 1 poin dan jika poin tersebut sudah terkumpul 3 poin maka anak akan
diberi hadiah berupa jalan-jalan kemall
ü Hari
kedua anak juga diminta hal yang sama jika hari pertama tadi lebih cepatnya
hanya 1 jam dan mendapatkan poin 1 maka hari kedua lebih dibanyakkan menjadi
lebih cepat 3 jam dari hari biasanya dan mendapatkan 1 poin
ü Hari
ketiga anak juga diminta hal yang sama jika hari pertama dan kedua tadi lebih
cepatnya hanya 1 jam sampai 3 jam dan mendapatkan poin 1 maka hari ketiga lebih
dibanyakkan menjadi lebih cepat 5 jam dari hari biasanya dan mendapatkan 1 poin
ü Hari
keempat anak juga diminta hal yang sama lagi jika hari pertama, kedua dan
ketiga lebih cepatnya hanya 1, 3, dan 5 jam serta mendapatkan poin 1 maka hari
keempat lebih dibanyakkan menjadi lebih cepat 6 jam dari hari biasanya dan
mendapatkan 1 poin
ü Hari
ke lima anak diminta untuk mandi setelah bangun pagi jika terlaksana maka anak
di beri 1 poin
3. Evaluasi
Berdasarkan basline dan tritment didapatkan evaluasi
yaitu dimana dalam 10 hari di bagi menjadi 2, yang pertama hari perma sampai
hai ke lima dilakukannya sebuah pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Saat
hari pertama sampai kelima subyek yang diamati selalu mengulur-ulurkan waktu
ketika mau mandi apalagi pada pagi hari dan peneliti mengambil engamatan
tersebut pada pagi hari setelah subyek bangun pagi. Dan tritmentnya peneliti menggunakan token
economy tapi terlebih dahulu peneliti menanyakan kepada subyek kenapa halnya
subyek sangat susah untuk mandi pagi. Token economy ini lebih tepat digunakan
karena subyek masih tergolong anak-anak. Subyek diminta mengumpulkan point jika
subyek mandi pada jam tertentu yang lebih cepat dari pada hari biasanya. Hari
pertama subyek mengalami keberhailan dalam mandi lebih awal hari kedua subyek
juga berhasi tapi hari ketiga subyek sama seperti hari kedua, hari keempat
subyek berhasil maka subyek mendapatkan hadiah hari kelima subyek berhasil
kembali mendapatkan poin.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN
Dari
hasil penelitian yang saya dapatkan pada seorang anak ( laki-laki ) yang mala
untuk mandi pagi dengan mengulur-ulurkan waktu selama 5 sampai 6 jam. Karena
perilaku malas mandi pagi itu tidak baik bagikesehatan maka dilakukanlah sebuah
modifikasi tingkah laku dengan mengunakan token economy.
Dari
kejadiaan ini subyek berusaha menggubah perilaku malas mandi pada pagi hari dengan
motivasi dan penguatan dari lingkungan terutama orang tua. Subyek berusaha
untuk menghilangkan kebiasaan perilaku yang tidak baik tersebut karena subyek
juga menyadari bahwa hal tersebut tidak baik bagi kesehatan badannya..
Setelah
dilakukannya treatmen subyek di beri arahan dan motivasi serta bimbingan agar
subyek tidak lagi malas dalam hal mandi pagi. Secara bertaap perilaku ini dapat
diatasi dengan program token economy dimana anak senang sekali dengan hadiah
jadi anakpasti ingin hadiah. Tapi toen economy yang saya lakukan tidak membuat
anak menjadi ketagihan dalam hal pemberian hadiah karena semakin hari saya
memberi semakin banyak durasinya agar anak bukannya mengharap hadiah lagi tapi
sudah menjadi kebiaaan yang baik.
BAB
V
KESIMPULAN
Berdasarkan data-data
diatas dapat saya simpulkan modifikasi Perilaku (Behavior Modification)
adalah usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun
prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen pada manusia. Anak yang diamati ini
sulit sekali untuk mandi pada pagi hari. Bila disuruh mandi pasti selalu
mengulur-ulurkn waktu hingga 5 sampai 6 jam yang membuat orang tuanya sering
marah-marah hanya harena menyuruh si subyek untuk mandi pagi.
Untuk merubah perilaku yang tidak baik pada anak ini
yang malas mandi yang membuat aktivitasnya terganggu sangatlah butuh proses
dengan waktu yang bertahap. Hal ini berhubungan dengan eksternal shapping
pembentukan respon yang dengan cara mengontrol lingkungan dimana organisme
berada. Dengan menggunakan token economyberdasarkan prinsip conditioning
reinforcement yaitu stimulus yang tidak secara langsung menguatkan tingkah laku
namun stimulus tersebut bisa menjadi penguat jika dipasangkan dengan reinforcer
lain.
Pada peneliian kali ini mengamati dan sekaligus
mentritment subyek dalam jangka waktu 10 hari dengan program token economy anak
ini berhasil sedikit demi sedikit saya modifikasi perilakunya. Ternyata anak
ini senang sekali jika diajak pergi ke mall jadi dengan tritmen yang saya
berikan melalui reward yaitu berbentuk penukaran poin yang dikumpulkan akan
mendapatkan hadiah untuk jalan kemall
DAFTAR
PUSTAKA
·
http://www.scribd.com/doc/77052360/PERILAKU-MALAS-MANDI
·
Eka Sari Setianingsih, S.Pd, tahun 2010,
Diktat Modifikasi Perilaku untuk
kalangan sendiri: Pringsewu
LAMPIRAN
1.
Tabel
Besline
Adapun
format basline tabel pencatatan durasinya yaitu :
Nama
Subyek : Riski Maulana
Pengamat : Evi Mulyani
Target
Behavior : Malas Mandi Pagi
Tanggal (sesi)
|
Waktu
|
Durasi
|
|
Bangun pagi
|
Baru mandi
|
||
29 juni 2012
|
06.00
|
11.00
|
5 jam
|
30 juni 2012
|
05.30
|
11.30
|
6 jam
|
1 juli 2012
|
06.00
|
12.00
|
6 jam
|
2 juli 2012
|
06.00
|
11.00
|
5 jam
|
3 juli 2012
|
05.30
|
11.00
|
5,5 jam
|
2.
Tabel
Tritment
Adapun
format tritment tabel pencatatan durasinya yaitu :
Nama
Subyek : Riski Maulana
Pengamat : Evi Mulyani
Target
Behavior : Malas Mandi Pagi
Tanggal (sesi)
|
Waktu
|
Durasi
|
|
Bangun pagi
|
Baru mandi
|
||
29 juni 2012
|
06.00
|
09.00
|
3 jam
|
30 juni 2012
|
05.30
|
07.30
|
2 jam
|
1 juli 2012
|
06.00
|
08.00
|
2 jam
|
2 juli 2012
|
06.00
|
07.30
|
1,5 jam
|
3 juli 2012
|
05.30
|
06.30
|
1 jam
|
3.
Grafik
Y
Malas
dalam hal mandi pagi
6 -
5,5-
5 -
4,5-
4 -
3,5-
3 -
2,5-
2 -
1,5-
1 -
0.5-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X
4.
Foto
anak
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah puji
syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-Nya
lah saya dapat menyelesaikan tugas penelitian yang saya angkat ini yang
berjudul “Studi Kasus Anak yang Malas Mandi Pagi”.
Penelitian ini saya
ambil untuk memenuhi ujian dari pada mata kuliah “Modifikasi Tingkah Laku”.
Didalam penelitian ini subyek yang saya ambil bernama Riski Maulana, yang
berusia 11 tahun dengan pendidikan SD kelas IV
Sebelumnya saya
berterima kasih kepada dosen saya yang bernama Ratnasartika A, M.Si, Psikolog
karena dengan tugas ini saya dapat ilmu tentang bagaimana caranya untuk merubah
tingkah laku pada anak yang negatif seperti halnya judul yang saya angkat yaitu
anak yang malas mandi pagi. Tidak lupa juga saya berterimakaih kepada kedua
orang tua saya karena merekalah motivasi saya untuk selalu semangat dalam
mengejakan apapun.
Demikianlah penelitian ini saya buat, atas
perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR
ISI....................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.............................................................................................. 1
B. Latar
Belakang Masalah................................................................................ 2
C. Masalah......................................................................................................... 3
D. Tujuan............................................................................................................ 3
E. Manfaat......................................................................................................... 3
BAB
II LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Modifikasi Tingkah Laku............................................................ 4
B. Pentingnya
Mandi Bagi Kesehatan............................................................... 5
BAB
III METODELOGI
A. Subyek........................................................................................................... 7
B. Setting........................................................................................................... 7
C. Peralatan........................................................................................................ 7
D. Prosedur........................................................................................................ 8
BAB
IV HASIL PENELITIAN........................................................................ 10
BAB
V KESIMPULAN..................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 12
|
1.
Tabel Besline................................................................................................. iii
2.
Tabel Tritment............................................................................................... iii
3.
Grafik............................................................................................................ iv
4.
Foto .............................................................................................................. iv