Kamis, 12 Juli 2012

MODIFIKASI TINGKAH LAKU







PENELITIAN
JUDUL : STUDI KASUS ANAK YANG MALAS MANDI PAGI
MATA KULIAH : MODIFIKASI TINGKAH LAKU
DOSEN : RATNASARTIKA A, S. Psi, M. Si, Psi
OLEH :
NAMA      : EVI MULYANI
NIM           : 091610616
SEMESTER VI C

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PG-PAUD S1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONTIANAK




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ketika masih berusia satu sampai empat bulan, mungkin anak kita masih dengan manis menikmati suasana mandi. Namun seiring beranjaknya usia, perilaku tersebut berubah. Ada bayi yang semakin suka mandi bahkan sampai menangis ketika mau diangkat dari air, tetapi ada juga yang malas mandi bahkan takut air.
Mendapati hal ini, kita semua tentu menjadi resah. Karena bagaimanapun juga, mandi merupakan aktivitas yang harus dijalani secara rutin minimal dua kali sehari. Selain untuk menjaga kesehatan, mandi juga penting agar tubuh selalu bersih dan segar. Biasanya bagi anak yang malas mandi, ada saja alasan yang selalu dilontarkan.
Sebenarnya mengapa anak kadang susah diajak mandi? Salah satu fase saat memperlihatkan kekuatannya sebagai seorang individu adalah menolak untuk mandi. Anak-anak seakan memperlihatkan kepada semua orang bahwa dia memiliki tubuh sendiri dan berhak menentukan apakah mau mandi atau tidak. Jika anak Anda berhasil menunda waktu mandinya dengan mengeluarkan amarah tak terkendali atau mengulur-ulur waktu, dia akan melakukannya lagi dan lagi.
Sebelum kita menyiasati agar anak bisa menikmati mandi dengan senang, knda perlu mengetahui terlebih dulu apa saja kesukaan anak di kala mandi dan apa saja yang membuat dia malas, bahkan takut mandi. Mungkin anak kita pernah terpeleset saat mandi waktu kecil hingga masuk ke dalam air, perih terkena sabun, atau tidak suka diguyur (dikucurkan air langsung dari atas kepala), tidak suka dingin, atau secara psikis memang tidak suka mandi.
Dengan mengetahui kesukaan dan ketidaksukaan anak pada acara mandi, Anda dapat meramu kiat-kiat menjadikan suasana mandi menjadi lebih menyenangkan. Jadi, bagaimana cara yang tepat agar anak menikmati mandi? Ketika anak bertambah usia, dia akan dapat melakukan lebih banyak hal sendiri dan tidak selalu mempergunakan waktu mandi untuk membuktikan kemerdekaannya sebagai seorang pribadi. Dia juga akan mulai mengerti hal-hal yang berguna di balik kegiatan mandi. Untuk menanggulanginya sementara, Anda bisa mulai dengan mengurangi ”pertikaian” saat mandi, kecuali betul-betul perlu.
Mandi setiap hari sebenarnya belum terlalu diperlukan oleh anak. Jika mandi menjadi sebagian rutinitas sebelum tidur, anak kita pasti akan menolak juga untuk beranjak ke tempat tidur dan segala hal yang berhubungan dengannya.
B.     Latar Belakang Masalah
Seringkali kita jumpai anak yang sangat malas dengan mandi pagi. Banyak orang tua yang mengeluh jika pada pagi hari untuk menyuruh anaknya mandi sangatlah susah. Selalu saja anak itu menolak atau mengulur-ulurkan waktu agar mandinya menjadi siang hari. Terkadang ketika anak masuk sekolah apalagi pada masuk sekolahnya jam 07.00 pagi. Pastinya orang tua marah-marah dulu untuk memaksa anaknya mandi.
Subyek yang diteliti ini bernama Riski Maulana ia duduk dikelas 4 SD ekarang riski berusia 11 tahun. Dia merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara. Pada penelitian saya ini saya mengambil subyek yang sama yaitu malas untuk mandi pagi. Setiap harinya orang tua si subyek ini selalu ngomel-ngomel terlebih dahulu karena saat bangun pagi subyek berleha-leha terlebih dahulu. Terkadang malas mandinya ini membuat si subyek pergi sekolah tidak mandi pagi. Subyek hanya cuci muka dan gosok gigi.
Dari penelitian ini subyek mengulur-ulurkan waktu sampai 5 hingga 6 jam jika pada hari libur, jika hari jadwal sekolah subyek mengulur waktu sampai 1 jam malah subyek terkadang jarang untuk mandi ketika pergi sekolah. Jika hari miggu atau hari libur si subyek mandi hanya 1 kali.
Karena malas mandinya ini subyek menjadi malas-malasan untuk melakukan aktivitasnya. Sebagai contoh saat bangun pagi subyek hanya nongkrong di layar TV sambil baring-baring jika diminta untuk mandi subyek berkata iya tunggu selesai film ini tapi selesaipun filmnya si subyek malah mengulur lagi waktu untuk tidak mandi malah terkadang subyek menolak dengan mentah-mentah. Riski mau mandipun jika ia sudah bosan dengar ibunya marah-marah. Riski juga mau mandi tergantung pada muodnya

Untuk merubah perilaku yang tidak baik pada anak ini yang malas mandi yang membuat aktivitasnya terganggu sangatlah butuh proses dengan waktu yang bertahap. Hal ini berhubungan dengan eksternal shapping pembentukan respon yang dengan cara mengontrol lingkungan dimana organisme berada. Dengan menggunakan token economyberdasarkan prinsip conditioning reinforcement yaitu stimulus yang tidak secara langsung menguatkan tingkah laku namun stimulus tersebut bisa menjadi penguat jika dipasangkan dengan reinforcer lain.

C.    Masalah
Dengan latar belakang masalah tersebut dapat saya simpulkan masalah yang terkait yaitu :
1.      Seringnya tidak mandi
2.      Pentingnya mandi bagi kesehatan
D.    Tujuan
Setelah masalah ditentukan maka tujuannya yaitu:
1.      Agar subyek rajin mandi setiap hari
2.      Agar subyek mempunyai kesadaran pentingnya mandi bagi kesehatan
E.     Manfaat
1.      Dengan tritment ini dapat menjaga kesehatan anak
2.      Anak dapat menyadari pentingnya mandi pagi
3.      Orang tua juga mengetahui bahwa tidak perlu dengan marah-marah jika perilaku anak membuat jengkel













BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Modifikasi Perilaku
Modifikasi Perilaku (Behavior Modification) adalah usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen pada manusia. Belajar adalah suatu proses yang mana perubahan–perubahan yang bersifat relatif permanen terjadi dalam potensi perilaku sebagai suatu akibat pengalaman. Gangguan perilaku terjadi karena pengalaman yang salah (faulty learning). Misalnya belajar dengan benar tentang contoh perilaku yang tidak baik atau belajar dengan salah contoh perilaku yang baik.
Pandangan behaviorist :
-          Klasik yaitu Modifikasi perilaku sebagai penggunaan secara sistematik teknik kondisioning pada manusia untuk menghasilkan perubahan frekuensi perilaku tertentu atau mengontrol lingkungan perilaku tersebut. Jika teknik kondisioning diterapkan secara ketat, dengan stimulus, respon dan akibat konsekuensi diharapkan terbentuk perilaku lahiriah yang diharapkan.
-          Operant yaitu Modifikasi perilaku akan terbentuk ketika penguat atau pengukuh diberikan berupa reward atau punishment.
-          Behavior Analist yaitu Modifikasi perilaku merupakan penerapan dari psikologi eksperimen seperti dalam laboratorium. Proses, emosi, problema, prosedur, semua diukur. Pengubahan perilaku dilaksanakan dengan rancangan eksperimen dibuat dengan cermat. Perilaku dihitung secara cacah untuk mendaparkan data dasar. Variabel bebas dimanipulasi, metode statistik digunakan untuk melihat perubahan perilaku, pengulangan jika perlu dilakukan hingga terjadi perubahan perilaku secara jelas.
Pendapat  Lain yaitu menurut Eysenck dan Wolpe sebagai berikut
Eysenck  : Modifikasi Perilaku adalah upaya mengubah perilaku dan emosi manusia dengan cara yang menguntungkan berdasarkan teori yang modern dalam prinsip psikologi belajar.
Wolpe     :  Penerapan prinsip-prinsip belajar yang telah teruji secara  eksperimental untuk mengubah perilaku yang tidak adaptif, dengan melemahkan atau menghilangkannya dan perilaku adaptif ditimbulkan atau dikukuhkan
Analisis fungsi untuk mengungkap faktor-faktor yang menyumbang terjadinya perilaku, yang memelihara perilaku dan tuntutan lingkungan terhadap klien. yang diperlukan dalam analisis fungsi perubahan perilaku
A (Antecedents) adalah segala hal yang mencetuskan perilaku yang     dipermasalahkan. Misalnya situasi tertentu, tempat tertentu, atau selagi melakukan aktivitas tertentu.
B (Behavior) adalah segala hal mengenai perilaku yang dipermaslahkan, frekuensi intensitas dan lamanya perilaku tersebut berjalan.
C (Consequence) adalah akibat–akibat yang diperoleh setelah perilaku itu terjadi. Memelihara perilaku yag menjadi masalah dengan jalan memberikan penguat, berupa pujian, perhatian, perasaan lebih tenang, bebas dari tugas dan lain sebagainya.
B.     Pentingnya mandi bagi kesehatan
Mandi juga memiliki peranan penting meningkatkan sistem kekebalan menurut penelitian terbaru mandi ternyata tidak hanya baik untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan menjauhkan stress, tapi mandi juga memiliki peranan penting meningkatkan sistem kekebalan, membantu kulit terhindar dari penyakit seperti eksema dan bahkan menyembuhkan masalah medis serius. Penderita diabetes yang menghabiskan hanya setengah jam berendam dalam bak air hangat dapat menurunkan tingkat gula darah sekitar 13 persen. Penelitian terpisah di Jepang menunjukkan 10 menit berendam dalam air hangat dapat memperbaiki kesehatan jantung baik pria maupun wanita, membantu mereka menjalani test olahraga lebih baik dan mengurangi rasa sakit.
Berikut ada beberapa petunjuk mandi asyik dan menyehatkan:
-          Bisa mengeluarkan racun : Mandi air hangat sekitar 32-35 derajat Celsius membuka pori-pori yang dapat membantu mengeluarkan toksin. Mandi air hangat juga dapat membantu menurunkan tingkat gula darah, menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar bekerja dengan baik. Waktu yang dianjurkan selama 10-20 menit saja.
-          Stress : Jika anda benar-benar mengalami stress, mandi air dingin akan menjadi jawaban yang tepat. Temperatur yang dianjurkan sekitar 12-18 derajat Celsius. Mandi air dingin sangat baik meredakan ketegangan, sebaliknya dari air hangat karena mandi air dingin dapat mempersempit darah dan meningkatkan tingkat gula darah kita.
-          Eksema : Penyakit kulit tertentu seperti eksema, ruam atau gatal-gatal dengan menambahkan baking soda ke dalam bak mandi dapat membuat perbedaan besar. Isi air dengan air hangat kuku, tambahkan kira-kira satu pound baking soda dan aduk sampai rata. Dianjurkan berendam selama 10-20 menit.
-          Infeksi : Infeksi yeast seperti sariawan dapat dibantu dengan menambahkan tiga atau empat cuka dari sari buah apel ke dalam bak mandi. Ini juga baik untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh karena cuka dapat menyeimbangkan kembali asam. Tambahkan pada air hangat dan berendam selama 15-20 menit.
-          Flu dan Sakit Kepala : Merendam kaki dalam air hangat dapat membantu menyembuhkan flu dan sakit kepala dan juga menyegarkan kembali kaki yang lelah. Masukan air hangat secukupnya dalam bak sampai menutupi kaki dan pergelangan kaki tambahkan beberapa tetes minyak seperti lavender, peppermint atau lemon. Setelah selesai basuh dengan air dingin. Lakukan selama 10-20 menit.
-          Insomnia : Merendam kaki dalam air dingin sangat baik bagi anda yang memiliki masalah insomnia atau mereka yang memiliki masalah tidur. Masukan kaki sampai kaki merasa dingin. Pengobatan ini juga berguna bagi kaki lelah, pendarahan hidung, flu dan sembelit.
-          Sirkulasi : Cobalah merendam kaki secara bergantian antara air hangat dan air dingin jika anda mengalami masalah sirkulasi. Mulai dengan merendam kaki selama satu atau dua menit dalam air hangat, kemudian 30 menit dalam air dingin. Cobalah lakukan selama 15 menit kemudian diselesaikan dengan air dingin.





BAB III
METODELOGI
A.    Subyek
v  Nama                                                 : Riski Maulana
v  Tanggal lahir                                     : 23 Juni 2001
v  Usia                                                   : 11 tahun
v  Jenis kelamin                                     : Laki-laki
v  Status                                                : Pelajar
v  Pendidikan                                        : SD
v  Kelas                                                 : 5 (lima)
v  Agama                                               : Islam
v  Hobi                                                  : Main bola
v  Tingkah laku yang dimodifikasi       : Malas mandi

B.     Setting Alokasi
Penelitian ini dilaksanakan dirumah subyek yang bertempat tinggal di JL. Adisucipto Gg. Belitung 1. Penelitian ini saya lakukan selama 10 hari pada pagi hari ketika subyek baru bangun tidur. Saya mengambil video ketika subyek setelah bangun tidur kira-kira jam 06.00. jarak antara saya dan subyek yaitu 1 sampai 2 meter.
C.    Peralatan
Peralatan yang saya gunakan yaitu hp kamera dan tidak lupa saya menggunakan token economy yang dimana subyek akan di berikan sebuah poin bila subyek melakukan apa yang diminta oleh peneliti agar subyek menjadi terbiasa mandi pagi dengan waktu yang cepat.
Pada dasarnya untuk mengubah perilaku malas mandi yang dilakukan oleh riski, teknik yang saya gunakan adalah modifikasi dengan terapi perilaku “Token Economy” token economy dapat diterjemahkan secara bebas sebagai hasil pendapatan suatu sistem insetif sebagai suatu kerja seseorang dengan menggunakan asas operan conditioning yang bertujuan untuk mengubah suatu pola tingkah laku.token economy adalah salah satu penguatan yang bersifat ekstrinsik, yang menjadikan orang-orang melakukan sesuatu untuk meraih apa yang diinginkannya. Anak mengumpulkan poin yang semakn hari poin itu semakin banyak jumlahnya agar anak tidak merasa ketagihan atas hadiah tersebut.


D.    Prosedur
1.      Basline
Penelitian ini saya lakukan selama 10 hari, kebetulan saya meneliti anak ini pada hari libur sekolah. Pada hari pertama sampai hari kelima saya mengamati subyek setelah bangun pagi, dimana hari pertama sampai hari kelima saya hanya memvideo subyek pada saat ingin mw mandi. Disini subyek sangat sulit untuk diminta mandi dalam 5 hari ini anak selalu dimarahi orang tuanya untuk diminta mandi. Subyek berkata iya tapi yang buat lama itu banyak hal untuk ia mengulur-ulur waktu. Hari pertama saat ia diminta orang tuanya mandi subyek malah duduk-duduk disofa sambil menonton TV, sekitar 5 jam dari jam setelah bangun pagi yaitu jam 06.00 dan mandinya baru jam 11.00. Hari kedua lagi-lagi subyek mengulur-ulurkan waktu dengan termenung saat orang tuanya meminta subyek mandi subyek mengulur waktu bekisar 6 jam. Hari ketiga hal yang sama dilakukannya ia juga termenung sambil duduk diteras setelah bangun tidur, Dia kembali menonton televisi subyek mengulur waktu lagi selama 6 jam . Hari ke empat ia sudah berada ditempat mandi subyek hanya mengodak-odak air didalam baskom itu mengulurkan waktu 5 jam. Hari kelima subyek kembali termenung saat ingin mandi, penguluran waktunya yaitu 5,5 jam.

2.      Tritment
Setelah peneliti mengamati subyek selama 5 hari, peneliti langsung mentritment subyek pada hari ke 6 sampai hari ke 10. Prilaku yang dimodifikasi pada masalah ini menggunakan tritment yaitu token economy dimana subyek diintruksi agar mau mandi langkah-langkah-langkahnya sebagai berikut :
ü Hari pertama berkomunikasi terlebih dahulu dengan subyek menanyakan hal masalah kenapa subyek sangat sulit untuk mandi dan membuat sebuat permainan dimana jika anak mau dengan waktu yang lebih cepat 1 jam dari yang pertama maka akan mendapatkan 1 poin dan jika poin tersebut sudah terkumpul 3 poin maka anak akan diberi hadiah berupa jalan-jalan kemall
ü Hari kedua anak juga diminta hal yang sama jika hari pertama tadi lebih cepatnya hanya 1 jam dan mendapatkan poin 1 maka hari kedua lebih dibanyakkan menjadi lebih cepat 3 jam dari hari biasanya dan mendapatkan 1 poin
ü Hari ketiga anak juga diminta hal yang sama jika hari pertama dan kedua tadi lebih cepatnya hanya 1 jam sampai 3 jam dan mendapatkan poin 1 maka hari ketiga lebih dibanyakkan menjadi lebih cepat 5 jam dari hari biasanya dan mendapatkan 1 poin
ü Hari keempat anak juga diminta hal yang sama lagi jika hari pertama, kedua dan ketiga lebih cepatnya hanya 1, 3, dan 5 jam serta mendapatkan poin 1 maka hari keempat lebih dibanyakkan menjadi lebih cepat 6 jam dari hari biasanya dan mendapatkan 1 poin
ü Hari ke lima anak diminta untuk mandi setelah bangun pagi jika terlaksana maka anak di beri 1 poin

3.      Evaluasi
Berdasarkan basline dan tritment didapatkan evaluasi yaitu dimana dalam 10 hari di bagi menjadi 2, yang pertama hari perma sampai hai ke lima dilakukannya sebuah pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Saat hari pertama sampai kelima subyek yang diamati selalu mengulur-ulurkan waktu ketika mau mandi apalagi pada pagi hari dan peneliti mengambil engamatan tersebut pada pagi hari setelah subyek bangun pagi.  Dan tritmentnya peneliti menggunakan token economy tapi terlebih dahulu peneliti menanyakan kepada subyek kenapa halnya subyek sangat susah untuk mandi pagi. Token economy ini lebih tepat digunakan karena subyek masih tergolong anak-anak. Subyek diminta mengumpulkan point jika subyek mandi pada jam tertentu yang lebih cepat dari pada hari biasanya. Hari pertama subyek mengalami keberhailan dalam mandi lebih awal hari kedua subyek juga berhasi tapi hari ketiga subyek sama seperti hari kedua, hari keempat subyek berhasil maka subyek mendapatkan hadiah hari kelima subyek berhasil kembali mendapatkan poin.












BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian yang saya dapatkan pada seorang anak ( laki-laki ) yang mala untuk mandi pagi dengan mengulur-ulurkan waktu selama 5 sampai 6 jam. Karena perilaku malas mandi pagi itu tidak baik bagikesehatan maka dilakukanlah sebuah modifikasi tingkah laku dengan mengunakan token economy.
Dari kejadiaan ini subyek berusaha menggubah perilaku malas mandi pada pagi hari dengan motivasi dan penguatan dari lingkungan terutama orang tua. Subyek berusaha untuk menghilangkan kebiasaan perilaku yang tidak baik tersebut karena subyek juga menyadari bahwa hal tersebut tidak baik bagi kesehatan badannya..
Setelah dilakukannya treatmen subyek di beri arahan dan motivasi serta bimbingan agar subyek tidak lagi malas dalam hal mandi pagi. Secara bertaap perilaku ini dapat diatasi dengan program token economy dimana anak senang sekali dengan hadiah jadi anakpasti ingin hadiah. Tapi toen economy yang saya lakukan tidak membuat anak menjadi ketagihan dalam hal pemberian hadiah karena semakin hari saya memberi semakin banyak durasinya agar anak bukannya mengharap hadiah lagi tapi sudah menjadi kebiaaan yang baik.










BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan data-data diatas dapat saya simpulkan modifikasi Perilaku (Behavior Modification) adalah usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen pada manusia. Anak yang diamati ini sulit sekali untuk mandi pada pagi hari. Bila disuruh mandi pasti selalu mengulur-ulurkn waktu hingga 5 sampai 6 jam yang membuat orang tuanya sering marah-marah hanya harena menyuruh si subyek untuk mandi pagi.
Untuk merubah perilaku yang tidak baik pada anak ini yang malas mandi yang membuat aktivitasnya terganggu sangatlah butuh proses dengan waktu yang bertahap. Hal ini berhubungan dengan eksternal shapping pembentukan respon yang dengan cara mengontrol lingkungan dimana organisme berada. Dengan menggunakan token economyberdasarkan prinsip conditioning reinforcement yaitu stimulus yang tidak secara langsung menguatkan tingkah laku namun stimulus tersebut bisa menjadi penguat jika dipasangkan dengan reinforcer lain.
Pada peneliian kali ini mengamati dan sekaligus mentritment subyek dalam jangka waktu 10 hari dengan program token economy anak ini berhasil sedikit demi sedikit saya modifikasi perilakunya. Ternyata anak ini senang sekali jika diajak pergi ke mall jadi dengan tritmen yang saya berikan melalui reward yaitu berbentuk penukaran poin yang dikumpulkan akan mendapatkan hadiah untuk jalan kemall












DAFTAR PUSTAKA

·         http://www.scribd.com/doc/77052360/PERILAKU-MALAS-MANDI
·         Eka Sari Setianingsih, S.Pd, tahun 2010, Diktat Modifikasi Perilaku untuk kalangan sendiri: Pringsewu
·         Http://pengantar-modifikasi-perilaku.blogspot.com


















LAMPIRAN
1.      Tabel Besline
Adapun format basline tabel pencatatan durasinya yaitu :
Nama Subyek              : Riski Maulana
Pengamat                    : Evi Mulyani
Target Behavior          : Malas Mandi Pagi
Tanggal (sesi)
Waktu
Durasi
Bangun pagi
Baru mandi
29 juni 2012
06.00
11.00
5 jam
30 juni 2012
05.30
11.30
6 jam
1 juli 2012
06.00
12.00
6 jam
2 juli 2012
06.00
11.00
5 jam
3 juli 2012
05.30
11.00
5,5 jam

2.      Tabel Tritment
Adapun format tritment tabel pencatatan durasinya yaitu :
Nama Subyek              : Riski Maulana
Pengamat                    : Evi Mulyani
Target Behavior          : Malas Mandi Pagi
Tanggal (sesi)
Waktu
Durasi
Bangun pagi
Baru mandi
29 juni 2012
06.00
09.00
3 jam
30 juni 2012
05.30
07.30
2 jam
1 juli 2012
06.00
08.00
2 jam
2 juli 2012
06.00
07.30
1,5 jam
3 juli 2012
05.30
06.30
1 jam




3.      Grafik
        Y                                                               
                                                                                          Malas dalam hal mandi pagi
6   -
5,5-                                  
5   -          
4,5-
4   -
3,5-
3   -
2,5-
2   -
1,5-
1   -
0.5-                                                                                           
0               1              2             3          4          5          6          7          8          9          10            X
4.      Foto anak


 






KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas penelitian yang saya angkat ini yang berjudul “Studi Kasus Anak yang Malas Mandi Pagi”.
Penelitian ini saya ambil untuk memenuhi ujian dari pada mata kuliah “Modifikasi Tingkah Laku”. Didalam penelitian ini subyek yang saya ambil bernama Riski Maulana, yang berusia 11 tahun dengan pendidikan SD kelas IV
Sebelumnya saya berterima kasih kepada dosen saya yang bernama Ratnasartika A, M.Si, Psikolog karena dengan tugas ini saya dapat ilmu tentang bagaimana caranya untuk merubah tingkah laku pada anak yang negatif seperti halnya judul yang saya angkat yaitu anak yang malas mandi pagi. Tidak lupa juga saya berterimakaih kepada kedua orang tua saya karena merekalah motivasi saya untuk selalu semangat dalam mengejakan apapun.
Demikianlah penelitian ini saya buat, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.


                                                                                                            Penulis

    i
 
                                                                                                            Evi Mulyani







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang.............................................................................................. 1
B.       Latar Belakang Masalah................................................................................ 2
C.       Masalah......................................................................................................... 3
D.      Tujuan............................................................................................................ 3   
E.       Manfaat......................................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
A.      Pengertian Modifikasi Tingkah Laku............................................................ 4
B.       Pentingnya Mandi Bagi Kesehatan............................................................... 5
BAB III METODELOGI
A.      Subyek........................................................................................................... 7
B.       Setting........................................................................................................... 7
C.       Peralatan........................................................................................................ 7
D.      Prosedur........................................................................................................ 8
BAB IV HASIL PENELITIAN........................................................................ 10
BAB V KESIMPULAN..................................................................................... 11  
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12
   ii
 
LAMPIRAN
1.        Tabel Besline................................................................................................. iii
2.        Tabel Tritment............................................................................................... iii
3.        Grafik............................................................................................................ iv
4.        Foto .............................................................................................................. iv