Senin, 11 Juni 2012

DAKWAH "Taqwa terhadap Allah SWT


Nama : Evi Mulyani
Nim : 091610616
Tema : Takwa Kepada Allah SWT.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Assalatuasala mu’alaasrafil ammbiya iwalmursalin saidinah muhammadin wa’ala alihi wa’ sabihiajema’in amaba’du.
Takwa yaitu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya. Umat muslim yang menjalankan segala perintah Allah berarti taat dan patuh terhadap hukum Allah serta meninggalkan keraguan di dalam hati, dengan cara beramal soleh sesuai dengan Al Quran dan Sunnah. Seorang muslim yang bertakwa berarti juga menjauhi segala larangan Allah swt. Ia takut akan murka Allah, takut akan azab Allah. Oleh karena itu, ia menjauhi dan tidak melakukan perbuatan  dosa dan maksiat. Bila seorang muslim tidak menjaga dirinya dari perbuatan dosa, maka dia bukanlah orang yang bertakwa.Seorang muslim yang memiliki sifat takwa tentunya sangat istimewa di hadapan Allah swt. Dengan adanya takwa, disanalah terdapat banyak kebaikan. Insya Allah dengan takwa, setiap umat muslim akan mendapatkan keridhoan, kecintaan, dan perlindungan dari Allah swt. Maka berbahagialah Anda umat muslim yang bertakwa
ÏMxÿÏ9øé&ur èp¨Ypgø:$# tûüÉ)­FßJù=Ï9 uŽöxî >Ïèt/ ÇÌÊÈ  
“Dan didekatkanlah syurga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). (QS. Qaaf ;50 :31)
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, telah ditanyakan kepada Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling mulia?” Rasulullah Saw menjawab, “Orang yang paling bertakwa.” (Muttafaq ‘Alaihi)
Ciri-ciri orang yang bertakwa yaitu
1.    Menafkahkan sebagian rizki yang diberikan Allah SWT baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit banyak atau sedikit, kita rala memberikan harta kita kepada saudara kita yang sangat membutuhkan karena Allah, dengan tidak mengharapkan balasan dari orang lain, yang kita berikan barang atau harta yang kita berikan itu mengandung nilai manfaat bagi yang diberi, berinfaq diwaktu lapang atau sempit memberikan peluang yang kaya dengan kekayaanya yang punya ilmu dengan ilmunya, yang miskin dengan tenaganya, semuanya dalam rangka mencari Ridha Allah.
2.    Orang yang menahan amarahnya.
Pada zaman Rasulullah SAW ada seorang sahabat menemui Rasulullah SAW, : “ Ya Rasulullah, saya ingin menghafal hadistmu, coba beritahukan kepadakau satu hadist saja yang tidak terlalu panjang agar aku dapat menghafalnya.” Nabi bersabda : “ Lataghdab “ , jangan marah, nabi menyebutkan hadist ini sampai tiga kali, kenapa ? karena marah itu mengumpulkan segala kejelekan, orang marah dia akan bicara kasar, dan mengucapkan kata-kata kotor , seluruh hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, tenaganya lebih kuat karena orang marah itu telah kemasukan syaithan. Nabi SAW bersabda, "Jika seseorang yang marah mengucapkan; 'A'uudzu billah (aku berlindung kepada Allah SWT, niscaya akan reda kemarahannya." (HR Ibu 'Adi dalam al-Kaamil.)
3.    Walafina’anin-nas “ Pemaaf kepada sesama manusia “ .
Maaf memaafkan merupakan salah satu sifat terpuji dan orang yang pertama kali memaafkan kesalahan orang lain adalah menusia yang paling baik . Lawan dari pemaaf adalah pendendam. Bisakah kita bersikap pemaaf kepada saudara kita yang telah menyakiti kita? jangan sampai saudara kita minta maaf tetapi kita mengatakan tiada maaf bagimu karena sebaik-baik manusia adalah orang yang banyak memberi manfaat kepada orang lain. “ Khair al-naas an fau’uhum li al-naas” sebaik-baik manusia adalah orang yang banyak memberi manfaat kepada orang lain.
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang bertaqwa, amin .
Sebagai kesimpulan, maka barangsiapa yang meninggalkan sesuatu (yang dilarang) karena Allah SWT niscaya Allah SWT memberikan kebaikan untuknya sebagai penggantinya, maka balasan dari jenis amal perbuatan:       
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. * Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. az-Zalzalah:7-8)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar