Nama : Evi Mulyani
Nim : 091610616
Tema : Takwa Kepada Allah SWT.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Assalatuasala mu’alaasrafil ammbiya iwalmursalin saidinah
muhammadin wa’ala alihi wa’ sabihiajema’in amaba’du.
Takwa yaitu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala
laranganNya. Umat muslim yang menjalankan segala perintah Allah berarti taat
dan patuh terhadap hukum Allah serta meninggalkan keraguan di dalam hati,
dengan cara beramal soleh sesuai dengan Al Quran dan Sunnah. Seorang muslim
yang bertakwa berarti juga menjauhi segala larangan Allah swt. Ia takut akan
murka Allah, takut akan azab Allah. Oleh karena itu, ia menjauhi dan tidak
melakukan perbuatan dosa dan maksiat. Bila seorang muslim tidak menjaga
dirinya dari perbuatan dosa, maka dia bukanlah orang yang bertakwa.Seorang
muslim yang memiliki sifat takwa tentunya sangat istimewa di hadapan Allah swt.
Dengan adanya takwa, disanalah terdapat banyak kebaikan. Insya Allah dengan
takwa, setiap umat muslim akan mendapatkan keridhoan, kecintaan, dan
perlindungan dari Allah swt. Maka berbahagialah Anda umat muslim yang bertakwa
ÏMxÿÏ9øé&ur èp¨Ypgø:$# tûüÉ)FßJù=Ï9 uöxî >Ïèt/ ÇÌÊÈ
“Dan
didekatkanlah syurga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang
tiada jauh (dari mereka)”. (QS. Qaaf ;50 :31)
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, telah ditanyakan kepada
Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling mulia?”
Rasulullah Saw menjawab, “Orang yang paling bertakwa.” (Muttafaq ‘Alaihi)
Ciri-ciri orang yang bertakwa yaitu
1.
Menafkahkan sebagian rizki yang
diberikan Allah SWT baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit
banyak atau sedikit, kita rala memberikan harta kita kepada saudara kita yang
sangat membutuhkan karena Allah, dengan tidak mengharapkan balasan dari orang
lain, yang kita berikan barang atau harta yang kita berikan itu mengandung
nilai manfaat bagi yang diberi, berinfaq diwaktu lapang atau sempit memberikan
peluang yang kaya dengan kekayaanya yang punya ilmu dengan ilmunya, yang miskin
dengan tenaganya, semuanya dalam rangka mencari Ridha Allah.
2.
Orang yang menahan amarahnya.
Pada zaman Rasulullah SAW ada seorang
sahabat menemui Rasulullah SAW, : “ Ya Rasulullah, saya ingin menghafal
hadistmu, coba beritahukan kepadakau satu hadist saja yang tidak terlalu
panjang agar aku dapat menghafalnya.” Nabi bersabda : “ Lataghdab “ , jangan
marah, nabi menyebutkan hadist ini sampai tiga kali, kenapa ? karena marah itu
mengumpulkan segala kejelekan, orang marah dia akan bicara kasar, dan
mengucapkan kata-kata kotor , seluruh hal yang tidak mungkin menjadi mungkin,
tenaganya lebih kuat karena orang marah itu telah kemasukan syaithan. Nabi SAW bersabda, "Jika seseorang yang marah
mengucapkan; 'A'uudzu billah (aku berlindung kepada Allah SWT, niscaya akan
reda kemarahannya." (HR Ibu 'Adi dalam
al-Kaamil.)
3.
Walafina’anin-nas “ Pemaaf kepada
sesama manusia “ .
Maaf memaafkan merupakan salah satu sifat terpuji dan orang yang pertama
kali memaafkan kesalahan orang lain adalah menusia yang paling baik . Lawan
dari pemaaf adalah pendendam. Bisakah kita bersikap pemaaf kepada saudara
kita yang telah menyakiti kita? jangan sampai saudara kita minta
maaf tetapi kita mengatakan tiada maaf bagimu karena sebaik-baik manusia adalah
orang yang banyak memberi manfaat kepada orang lain. “ Khair al-naas an fau’uhum li
al-naas” sebaik-baik manusia adalah orang yang banyak memberi manfaat kepada orang lain.
Semoga
kita termasuk golongan orang-orang yang bertaqwa, amin .
Sebagai kesimpulan, maka barangsiapa yang meninggalkan
sesuatu (yang dilarang) karena Allah SWT niscaya Allah SWT memberikan kebaikan
untuknya sebagai penggantinya, maka balasan dari jenis amal perbuatan:
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya. * Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS.
az-Zalzalah:7-8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar